Menu

Kisah Warga Belanda yang Hidup Dipinggirkan di Negaranya Sendiri, Tapi Disanjung di Indonesia

Devi 19 Jan 2021, 11:35
Foto : VOI
Foto : VOI

Lebih detail tentang sikap pamer orang-orang Belanda di daerah jajahan, kita ulas dalam artikel "Partai Gila dan Spree Gubernur Jenderal Hindia Belanda".

“Wanita Belanda yang datang ke Timur itu miskin. Kemudian ketika mereka menjadi kaya, mereka tidak berhenti mengomel. Mereka mau pulang untuk pamer hartanya ke kenalannya, ”kata Hendrik Brouwer.

Pemandangan ini sering terlihat pada masa-masa awal penjajahan Belanda di Nusantara. Citra nusantara yang hanya digunakan sebagai tempat "transit" menjadi rahasia umum bagi Belanda di Hindia. Seperti halnya pria, wanita Belanda tidak memiliki hubungan emosional dengan Hindia.

Satu-satunya hal yang mereka pedulikan adalah pundi-pundi pendapatan. Mereka kembali ke Eropa setelah masa jabatan suami mereka berakhir. “Mereka mengadakan pesta sederhana yang dihadiri oleh teman-temannya. Ada juga acara resmi seperti peletakan batu untuk meresmikan sebuah bangunan, ”tulis Jean Gelman Taylor dalam buku Social Life in Batavia (2009).

Bahkan ada juga orang Belanda yang bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan di Hindia. Namun, perlahan keinginan tersebut memudar, mengingat anaknya membutuhkan pendidikan yang memadai. Dan Hindia bukanlah tempat yang tepat. Mereka harus kembali ke Belanda.

Para orang tua seakan tidak ingin anaknya menderita di negara yang mereka yakini tanpa seni, tanpa budaya tinggi, tanpa pengetahuan agama, dan tanpa sesuatu yang ideal. "Anak-anak mereka dibawa kembali ke Eropa karena kekosongan kehidupan di Hindia Belanda. Mereka ditarik kembali ke Belanda dengan alasan pendidikan anak."

Halaman: 123Lihat Semua