Menu

Moeldoko tak Nongol-nongol Lagi, Politikus Demokrat Sebut Gara-gara Dimarahi Presiden

Siswandi 13 Mar 2021, 15:56
Kepala KSP Moeldoko. Foto: int
Kepala KSP Moeldoko. Foto: int

RIAU24.COM -  Sosok Kepala KSP Moeldoko, saat ini tidak pernah lagi nongol di hadapan publik. Terakhir ia tampak, adalah saat hadir dan menyampaikan pidato dalam kegiatan Kongres Luar Biasa (KLB) terhadap Partai Demokrat, di Sibolangit, Deliserang, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu. 

Namun sejak saat itu, Moeldoko tidak pernah lagi muncul di hadapan publik. Termasuk saat jajaran pengurus menggelar jumpa pers di kediamannya, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/3/2021) kemarin.

Terkait perkembangan itu, politikus Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana mengatakan, diam dan menghilangnya Moeldoko karena ada yang menyuruh.

"Disuruh diam, atau mungkin dimarahi Presiden," lontarnya, dilansir rmol, Sabtu 13 Maret 2021. 

Pertanyaannya, kenapa Moeldoko sampai dimarahi Presiden? 

Menjawab pertanyaan itu, Cipta Panca menilai jawabannya sederhana. Karena gerakan dan manuver mantan Panglima TNI itu mudah terbaca.

"Karena gerakannya bocor dan membuat kegaduhan," ujarnya. 

Bakal Sulit 

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, sejumlah kerugian akan dialami Moeldoko, jika gagal merebut Partai Demokrat. Moeldoko diyakini tidak hanya rugi secara logistik, tapi harga diri sebagai pejabat publik. Tak sampai di situ, kerugian itu pun bisa berdampak panjang pada elektoral.

"Imbasnya bisa jangka panjang, dia akan kesulitan mengemuka dalam percaturan politik praktis," nilainya. 

Selain itu, Dedi menambahkan, kemungkinan para eks kader Partai Demokrat Johni Allen Marbun dkk "menggocek" atau mengolah Moeldoko, sangat terbuka. Sebab, di dalam dunia politik, persoalan gocek-menggocek merupakan hal biasa.

"Itu bagian dari intrik, mungkin saja terjadi," tambahnya. ***