Menu

Putin dan Xi Jinping Bersatu Melawan Barat, Nyatakan Keprihatinan Atas Kehadiran NATO di Asia

Amastya 22 Mar 2023, 15:01
Putin dan Xi Jinping akan bersatu melawan Barat, Prihatin NATO bisa masuk ke dalam kawasan Asia /Reuters
Putin dan Xi Jinping akan bersatu melawan Barat, Prihatin NATO bisa masuk ke dalam kawasan Asia /Reuters

RIAU24.COM China dan Rusia pada Selasa (21/3/2023) memuji era baru dalam hubungan mereka.

Menempatkan front persatuan melawan Barat, kedua negara itu menyatakan keprihatinan besar atas meningkatnya kehadiran Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) di Asia dan menuduh Amerika Serikat merusak keamanan global.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan rekannya dari China Xi Jinping pada Senin, mengadakan pembicaraan selama empat setengah jam. Kedua pemimpin itu, menurut AFP, sepakat untuk memperdalam kemitraan yang mereka miliki bersama.

Putin, sesuai laporan itu, juga menuduh Barat menolak proposal Beijing untuk mengakhiri konflik Ukraina. Pemimpin Rusia itu mengatakan bahwa dia terbuka untuk pembicaraan tentang Ukraina. Dia juga memuji kertas posisi 12 poin China tentang konflik tersebut.

Lebih lanjut, Putin juga menuduh Kyiv tidak mau mengimplementasikan proposal China.

"Banyak ketentuan rencana perdamaian yang diajukan oleh China dapat diambil sebagai dasar untuk penyelesaian damai ketika Kyiv dan Barat akan siap untuk itu," kata Putin.

"Namun, sejauh ini kami belum melihat kesiapan seperti itu di pihak mereka," tambahnya.

Dalam pernyataan bersama, Putin dan Xi membidik Barat dan meminta AS untuk berhenti merusak keamanan internasional dan regional serta stabilitas strategis global untuk mengamankan keunggulan militer sepihaknya.

Menyatakan keprihatinan atas meningkatnya kehadiran NATO di Asia, kedua pemimpin dalam deklarasi mereka mengatakan, "Para pihak menyatakan keprihatinan besar atas penguatan hubungan NATO yang sedang berlangsung dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik dalam masalah militer dan keamanan."

(***)