Menu

Penyesalan Terbesar Laki-laki yang Habiskan Rp237 Juta demi Perbesar Alat Vital 

Zuratul 13 May 2023, 15:03
Penyesalan Terbesar Laki-laki yang Habiskan Rp237 Juta demi Perbesar Alat Vital. (Pixabay/Foto)
Penyesalan Terbesar Laki-laki yang Habiskan Rp237 Juta demi Perbesar Alat Vital. (Pixabay/Foto)

RIAU24.COM - Memiliki bentuk alat vital yang 'sempurna' bak dambaan kaum Adam. Tidak sedikit dari mereka rela merogoh kocek yang dalam demi memuaskan hasratnya tersebut.

Seperti yang dilakukan oleh Matt, menjalani prosedur pembesaran alat vital untuk memperbaiki bentuk penisnya.

Matt pertama kali menemukan Penuma, implan penis silikon yang dimasukkan melalui pembedahan tepat di bawah kulit batang penis, melalui pencarian online. 

Implan tersebut diklaim dapat meningkatkan panjang dan ketebalan penis juga membantu meluruskan alat vital yang bengkok.

Matt tidak suka bentuk penisnya karena terlihat bengkok. Lekukan di alat vitalnya itu disebut membuat pasangannya merasa sakit saat berhubungan seks.

Bercerita kepada The Insider, pada September 2019, Matt terbang ke Los Angeles untuk melakukan implan penis Penuma ke Dr James Elist.

Prosedur rawat jalan singkat, biasanya berlangsung 45 sampai 60 menit. Biayanya antara $16.000 dan $18.000 atau sekitar Rp 237 juta sampai Rp 267 juta, tergantung pada dokter, dan tidak ditanggung oleh asuransi.

Efek samping pasca implan penis

Berminggu-minggu setelah operasi, Matt, seorang kontraktor berusia empat puluhan yang tinggal di AS bagian barat, mulai mengalami rasa sakit dan pembengkakan yang luar biasa, diikuti oleh seroma, cairan yang terkumpul di bawah kulit.

Penisnya akhirnya bengkok bahkan lebih buruk dari sebelumnya.

"Seperti kulit jeruk di bawah sinar matahari. Aku harus berjuang ekstra ke toilet untuk buang air kecil."

Matt sebelumnya memberi tahu Insider dalam bahwa setelah operasi, dia mengikuti perintah ketat Elist: Tidak ada seks, tidak ada masturbasi, dan menggunakan bungkus kompresi yang pas di sekitar penis.

Bengkak yang menyakitkan tidak kunjung hilang, kata Matt. Lima bulan kemudian, pada Februari 2020, dia kembali ke kantor Elist untuk memintanya melepas implan. Tetapi komplikasi baru muncul.

Saat itu, Elist menggunakan jaring poliester Covidien untuk menahan implan di tempatnya.

Sebagai hasil dari jaring itu, kata Matt, jaringan parut terbentuk di atas penisnya, menyempitkan aliran darah dan mencegahnya meregang dan mengembang. 

Dia akhirnya memilih untuk mencari perawatan dari ahli urologi lain, dan sejak itu menjalani tujuh prosedur pemasyarakatan yang mahal.

Setelah berkali-kali melakukan prosedur perbaikan penis, kini bentuknya sudah lebih baik meski Matt menggambarkan implan alat vital yang dijalaninya di awal bak penyesalan terbesar.

"Sepertinya akhirnya kembali normal dan berfungsi dengan baik sekarang. Tapi butuh banyak uang dan keputusasaan bertahun-tahun untuk sampai ke sini," pungkasnya.

(***)