Menu

WHO Lapor 600 Pasien dan Nakes di RS Al Aqsa Gaza 'Hilang', Kondisi RS Mengkhawatirkan

Devi 9 Jan 2024, 20:27
WHO Lapor 600 Pasien dan Nakes di RS Al Aqsa Gaza 'Hilang', Kondisi RS Mengkhawatirkan
WHO Lapor 600 Pasien dan Nakes di RS Al Aqsa Gaza 'Hilang', Kondisi RS Mengkhawatirkan

RIAU24.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kehilangan informasi terkait ratusan pasien dan petugas kesehatan di Rumah Sakit Al-Aqsa, Jalur Gaza. Hal ini langsung disampaikan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam laman X, Senin (8/1/2024). Disebutkan, operasi tempur dan perintah evakuasi tentara Israel di dekat RS Al Aqsa, memicu 600 pasien dan sebagian besar nakes meninggalkan wilayah tersebut.

"Lokasi mereka saat ini belum diketahui," katanya.

Tedros melaporkan, staf dari WHO dan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengunjungi Al-Aqsa, kompleks medis terbesar di wilayah yang dikepung.

"Selama misi hari ini, kami diberitahu bahwa perintah evakuasi dan kurangnya keselamatan telah memaksa sebagian besar staf kesehatan untuk pergi. Laporan malam ini menunjukkan bahwa hanya tersisa 5 dokter. Manajemen rumah sakit mengatakan petugas kesehatan tidak punya makanan," beber Tedros, dikutip dari Al Jazeera.

Tedros bercerita jika staf WHO juga menemukan pemandangan menyedihkan saat pasien di segala usia dirawat di lantai berlumuran darah. Beberapa di antaranya berbaring di koridor RS.

Ia mencatat bahwa rumah sakit juga telah melaporkan kebutuhan mendesak akan pekerja kesehatan, pasokan medis, dan tempat tidur serta kebutuhan terbesar mereka untuk dilindungi dari pemogokan dan permusuhan.

"Tim WHO mengirimkan pasokan medis untuk mendukung 4.500 pasien yang memerlukan cuci darah selama 3 bulan dan 500 pasien yang memerlukan perawatan trauma," kata Tedros dalam postingannya.

"Al-Aqsa sangat kekurangan staf. Al-Aqsa adalah rumah sakit terpenting yang tersisa di Wilayah Tengah Gaza dan harus tetap berfungsi, dan dilindungi, untuk memberikan layanan penyelamatan nyawa," tulis pimpinan WHO tersebut.

Ia memperingatkan bahwa erosi lebih lanjut terhadap fungsi rumah sakit tidak dapat dibiarkan karena melakukan hal tersebut di tengah trauma, cedera, dan penderitaan kemanusiaan akan merupakan tindakan yang memalukan secara moral dan medis.

Tedros berulang kali mendesak gencatan senjata di Gaza, di tengah tidak ada rumah sakit yang berfungsi penuh di bagian utara Jalur Gaza. Bantuan dari WHO juga otomatis tersendat.

Menurut penilaian terbaru WHO, Gaza memiliki 13 rumah sakit yang berfungsi sebagian, dua rumah sakit yang berfungsi minimal, dan 21 rumah sakit yang tidak berfungsi sama sekali.

Kementerian Kesehatan Gaza sejauh ini melaporkan setidaknya 22.835 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan tersebut, dan 58.416 orang lainnya terluka. ***