Menu

Mengenal Fenomena 'Johatsu', Ketika Ribuan Warga Jepang Pilih Menghilang Tanpa Jejak

Devi 19 Aug 2025, 20:31
Mengenal Fenomena 'Johatsu', Ketika Ribuan Warga Jepang Pilih Menghilang Tanpa Jejak
Mengenal Fenomena 'Johatsu', Ketika Ribuan Warga Jepang Pilih Menghilang Tanpa Jejak

RIAU24.COM - Setiap tahun, ada sekitar 70 ribu hingga 90 ribu warga Jepang yang dilaporkan hilang. Meski mayoritas di antaranya berhasil ditemukan, ada beberapa orang yang tetap menghilang tanpa jejak sedikitpun.

Mereka bahkan merekayasa jejak atau hari-hari terakhir sebelum menghilang dengan segala skenario. Kelompok ini yang kemudian dikenal sebagai johatsu, arti dari 'melenyap' di Jepang, atau orang-orang yang menghilang dan berharap tidak pernah ditemukan.

Istilah ini pertama kali digunakan pada 1960-an. Mulai populer di publik pada 1967 setelah dirilisnya film pseudo-dokumenter karya Shohei Imamura, A Man Vanishes, yang mengisahkan hilangnya seorang tenaga penjualan dari Niigata secara tiba-tiba. Pada 1970-an, kata ini umum digunakan di media untuk menggambarkan orang-orang yang ingin melarikan diri dari kesulitan hidup sehari-hari. Misalnya, stres di tempat kerja, atau pernikahan tidak bahagia.

Dikutip dari The Guardian, setelah gelembung ekonomi Jepang meletus pada 1990-an dan semakin banyak orang terjerat utang, fenomena ini juga terus meluas. Pada 1994, Masanori Kashimura menerbitkan buku berjudul 'The Complete Manual of Disappearance' untuk memberikan nasihat tentang cara memulai hidup baru dari nol.

Ada banyak alasan mengapa seseorang memutuskan untuk menghilang. Ada yang melarikan diri dari rentenir, sementara yang lain melarikan diri dari hubungan yang abusif, dari penguntit, atau atasan yang represif.

Halaman: 12Lihat Semua