Menu

Dianggap Sakti, Bung Karno Sebut Banyak Orang yang Percaya Jika Dirinya Adalah Seorang Dewa, Dikarenakan Punya Ajian Jimat

Devi 23 Aug 2021, 15:20
Foto : Internet
Foto : Internet

RIAU24.COM -  Buku biografi yang ditulis oleh Cindy Adams berjudul Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, Soekarno menceritakan jika ia mendapat ancaman pembunuhan lebih dari tujuh kali dan tidak ada yang berhasil. Lolosnya Soekarno dalam upaya pembunuhan-pembunuhan ini dinilai sebagian orang, karena kesaktian yang dimilikinya. Soekarno dianggap memiliki banyak ajimat dan benda pusaka yang melindunginya.

Namun, hal itu sering kali dibantahnya. Bahkan, dalam pidato pelengkap Nawaksara, Soekarno kembali menegaskan, bahwa lolosnya dia dari upaya pembunuhan itu hanya karena perlindungan Allah SWT semata.

"Ketika itu, seorang kakek-kakek datang berkunjung kepadaku sebelum mereka mengakhiri hajatnya. Seorang nelayan yang sudah tua, yang tidak mengharapkan pujian atau keuntungan, berjalan kaki 23 hari lamanya sekedar hanya untuk sujud dihadapanku dan mencium kakiku.Ia menyatakan, bahwa ia telah berjanji pada dirinya sendiri, sebelum mati ia akan melihat wajah Presidennya, dan menunjukkan kecintaan serta kesetiaan kepadanya. Lalu, seorang petani kelapa yang anaknya sakit keras bermimpi, bahwa ia harus pergi kepada Bapak dan minta air untuk anaknya. Hanya air ledeng biasa dan yang diambil dari dapur. Ia yakin, bahwa air ini, yang kuambil sendiri, tentu mengandung zat‐zat yang menyembuhkan. Banyak yang percaya bahwa aku seorang Dewa, mempunyai kekuatan‐kekuatan sakti yang menyembuhkan," kata Bung Karno.

Aku tidak bisa bersoal jawab dengan dia. karena orang Jawa adalah orang yang percaya kepada ilmu kebatinan, dan ia yakin bahwa ia akan kehilangan anaknya kalau tidak membawa obat ini dariku. Kuberikan air itu kepadanya. Dan seminggu kemudian anak itu sembuh kembali. Aku senantiasa mengadakan perjalanan ke berbagai pelosok tanah air dari Sabang, negeri yang paling utara dari pulau Sumatra, sampai ke Merauke di Irian Barat dan yang paling timur. Beberapa tahun yang lalu aku mengunjungi sebuah desa kecil di Jawa Tengah. Seorang perempuan dari desa itu mendatangi pelayanku dan membisikkan, "Jangan biarkan orang mengambil piring Presiden. Berikanlah kepada saya sisanya. Saya sedang mengandung dan saya ingin anak laki‐laki. Saya mengidamkan seorang anak seperti Bapak. Jadi tolonglah, biarlah saya memakan apa‐apa yang telah dijamah sendiri oleh Presidenku."

Di pulau Bali orang percaya, bahwa Sukarno adalah penjelmaan kembali dari Dewa Wishnu, Dewa Hujan dalam agama Hindu. Karena, bilamana sajapun Bapak datang ke tempat istirahat yang kecil, yang kurencanakan dan kubangun sendiri di luar Denpasar, bahkan sekalipun di tengah musim kemarau, kedatanganku bagi mereka berarti hujan.

"Orang Bali yakin, bahwa aku membawa pangestu kepada mereka. Dikala terakhir aku terbang ke Bali disana sedang berlangsung musim kering. Tepat setelah aku sampai disana, langit tercurah. Berbicara secara terus‐terang, aku memanjatkan‐do'a syukur kehadirat Yang Maha Pengasih manakala turun hujan selama aku berada di Tampaksiring. Karena, kalaulah ini tidak terjadi, sedikit banyak akan mengurangi pengaruhku." kata Soekarno.

Kendati Soekarno mengungkapkan jika ia bisa selamat karena kebesaran Tuhan, masyarakat tetap saja menganggapnya sebagai orang sakti. Apalagi, sudah bukan rahasia umum jika Soekarno dikenal sebagai pecinta benda pusaka. Beberapa ajimat yang diyakini sebagian orang dimiliki Soekarno adalah Aji Lembu Sekilan. Ajimat ini konon dimiliki Patih Gajah Mada. Kehebatan ajimat ini sanggup melindungi pemegangnya dari bahaya.

Ajimat dan benda pusaka lain yang diyakini dimiliki Soekarno adalah Wesi Kuning. Beberapa orang dekat Soekarno meyakini, ke manapun dia pergi selalu mengantongi benda pusaka sebesar lidi ini di bajunya.  Khasiat benda ini sama dengan Aji Lembu Sekilan. Ajimat ini konon pernah dimiliki oleh Adipati Menakjinggo yang melakukan perlawanan terhadap Majapahit untuk mengawini Ratu Majapahit Dewi Suhito.

Pemegang benda pusaka ini, diyakini akan terlindung dari berbagai mara bahaya dan kejahatan musuh. Konon kabarnya, pusaka ini sudah dimusnahkan dan serpihan kecilnya saja yang dipegang Soekarno.

Lolosnya Soekarno dalam berbagai upaya pembunuhan, mulai dari pelemparam granat di Cikini, serangan bom hingga penembakan saat salat Idul Adha, semakin menguatkan wacana ajimat dan pusaka itu. Benda keramat lain yang dimiliki Soekarno adalah tongkat komando yang selalu dibawa ke manapun dia pergi. Tongkat itu diyakini memiliki kekuatan gaib, karena berisi keris pusaka yang sangat sakti.

Tongkat komando Soekarno dibuat dari Kayu Pucang Kalak. Kayu jenis ini dianggap memiliki khasiat kanuragan. Bila ditaruh di atas air, maka bayangan kayu ini akan menyerupai ular yang sedang berenang. Kelebihan keris pusaka ini sanggup melindungi pemegangnya dari bahaya yang mengancam. Keris ini juga sanggup meluluhkan hati para lawannya, menimbulkan rasa iba, dan bisa menambah kewibawaan.

Benda pusaka lain yang diyakini dimiliki Soekarno adalah keris pusaka peninggalan Perang Puputan, Bali. Keris ini pernah digunakan Raja Singasara untuk berperang dan telah menelan banyak korban jiwa.