Menu

Untuk Pertama Kalinya, Ilmuwan China Berhasil Cangkok Organ Hati Babi ke Manusia

Devi 18 Mar 2024, 18:18
Untuk Pertama Kalinya, Ilmuwan China Berhasil Cangkok Organ Hati Babi ke Manusia
Untuk Pertama Kalinya, Ilmuwan China Berhasil Cangkok Organ Hati Babi ke Manusia

RIAU24.COM - Para ilmuwan di China berhasil melakukan transplantasi liver atau organ hati babi kepada pasien manusia. Prosedur ini dilakukan oleh dokter dari Rumah Sakit Xinjing, Universitas Kedokteran Militer Angkatan Udara di Xi'an, Shaanxi, China.

Mereka mentransplantasikan organ hati babi yang telah diedit gennya ke tubuh manusia, untuk meniru pengobatan pasien gagal hati. Hal itu menunjukkan adanya potensi hati babi yang telah diedit gennya untuk mengganti hati manusia.

Ini merupakan kasus xenotransplantasi hati babi ke manusia yang pertama kali dilaporkan di dunia. Hingga Kamis (15/3/2024), organ hati itu telah berfungsi selama lebih dari 96 jam dan berhasil memecahkan rekor sebelumnya.

Dikutip dari laman Global Times, tim peneliti ini dipimpin oleh Dou Kefeng, seorang akademisi di Chinese Academy of Sciences. Pemimpin lainnya, Tao Kaishan, merupakan direktur Departemen Bedah Hepatobilier di Rumah Sakit Xijing yang berafiliasi dengan Air Force Medical Universitas.

Penerima hati ini adalah pasien dengan cedera kepala parah yang dinyatakan mati otak setelah tiga kali pemeriksaan. Pihak keluarganya setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ilmiah ini tanpa kompensasi, sehingga berkontribusi terhadap kemajuan ilmu kedokteran.

Proses Transplantasi
Menurut akun resmi WeChat dari Air Force Medical University, mereka berhasil mentransplantasikan seluruh hati babi yang telah diedit multi-gen ke dalam tubuh pasien sebagai tindakan tambahan pada 10 Maret.

Proses operasi berjalan selama 9 jam dan hati tidak ada penolakan hiperakut yang teramati. Tao menjelaskan hati yang ditransplantasi menunjukkan hasil sekresi empedu, suplai darah, dan patologis yang sangat baik melebihi ekspektasi tim peneliti.

Dou juga mengungkapkan kasus ini menunjukkan bahwa hati babi mungkin bisa menggantikan hati manusia.

"Ini merupakan terobosan signifikan dalam xenotransplantasi dan langkah maju yang penting dalam penerapan klinis transplantasi hati xenogenik," kata Dou yang dikutip dari China Daily.

Menurut Dou, dibandingkan dengan ginjal dan jantung, fungsi anatomi dan fisiologis hati lebih kompleks. Walhasil, hati dari babi yang telah diedit gennya tidak bisa sepenuhnya menggantikan hati manusia saat ini.

"Namun, percobaan tersebut memberikan landasan teori dan dukungan data untuk penerapan klinis xenotransplantasi," sambungnya.

Babi yang telah diedit gennya dan digunakan dalam transplantasi hati ini disediakan oleh Clonorgan Biotechnology yang berbasis di Chengdu. Para peneliti menggunakan teknologi pengeditan gen untuk menghilangkan tiga antigen babi yang bisa menyebabkan penolakan, dan menggantinya dengan tiga protein manusia.