Menu

Berikut Perubahan Trip Roro Bengkalis - Sungai Selari Pakning

Dahari 6 Apr 2024, 22:04
Pelabuhan roro Bengkalis
Pelabuhan roro Bengkalis

RIAU24.COM - BENGKALIS – Informasi penting bagi pengguna jasa kapal penyeberangan Roll On – Roll Off (Ro-Ro) rute Air Putih, Bengkalis - Sungai Selari, Bukit Batu atau sebaliknya, terjadi perubahan pada trip keberangkatan pertama pada Hari Raya Idul Fitri 1445.

Jika pada hari biasa, jadwal keberangkatan rute Air Putih, BengkalisSungai Selari, Bukit Batu atau sebaliknya, dimulai dari pagi hari pukul 07.00 WIB, namun pada hari pertama Idul Fitri dimulai pukul 13.00 WIB.

Informasi tentang perubahan jadwal keberangkatan pada trip pertama ini, disampaikan melalui pengumum nomor 551/UPT.P/DISHUB/IV/2025/21 tanggal 5 April 2024 tentang jadwal pengoperasian kapal penyeberangan Ro-Ro khusus pada Hari Rya Idul Fitri 1445, yang ditandatangani Kepala UPT Penyebarangan Dishub, Rasmiati.

Perubahan jadwal keberangkatan trip pertama pada hari pertama Idul Fitri seperti tahun-tahun sebelumnya, bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada petugas yang beragama Islam untuk menunaikan shalat ied dan merayakan Hari Raya Idul Fitri.

“Bagi masyarakat yang akan berkunjung ke sanak famili ke Pulau Bengkalis maupun di seberangan (Pulau Sumatera) agar memperhatikan jadwal keberangkatan ini,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Muhammad Adi Pranoto melalui Kepala Bidang Pelayaran Edi Kurniawan, Sabtu 6 April 2024.

Diungkapkan Edi, perubahan jadwal ini hanya berlangsung pada hari pertama Idul Fitri, selanjutnya pada hari kedua Idul Fitri dan seterusnya jadwal kembali normal seperti biasa.

Terkait jumlah armad kapal penyeberangan, diterangkan Edi, untuk menangani arus mudik dan arus balik, total jumlah kapal penyebarangan sebanyak 5 unit kapal dan 1 unit kapal disiagakan. 

“Pada musim perayaan Idul Fitri ini kapal Ro-Ro yang melayani rute Air Putih – Sungai Selari atau sebaliknya sebanyak 5 unit, namun tetap disiagakan 1 unit. Namun jika terjadi lonjakan penumpang dan kendaraan, akan diturunkan seluruhnya, sehingga menjadi 6 unit kapal yang beroperasi. Kita lihat situasi di lapangan,” terang Edi Pranoto.