Menu

Sempat 'Menghilang' 38 Tahun, Lebah Terbesar di Dunia Ini Muncul Lagi di Indonesia

Siswandi 22 Feb 2019, 11:32
Lebah Wallace (kiri) dibandingkan dengan jenis lebah lainnya yang jauh lebih kecil. Foto: int
Lebah Wallace (kiri) dibandingkan dengan jenis lebah lainnya yang jauh lebih kecil. Foto: int

RIAU24.COM Lebah raksasa yang biasa disebut Wallace atau Megachile pluto, kembali ditemukan di kawasan Maluku Utara, belum lama ini. Penemuan ini cukup mengejutkan, karena lebah itu diketahui telah 'menghilang' selama 38 tahun dari Indonesia.

Untuk diketahui, lebah jenis itu disebut sebagai lebah terbesar di dunia, karena ukurannya memang jauh lebih jumbo dibanding jenis lebah lainnya di atas permukaan bumi.

Nama Wallace diberikan kepada lebah itu, disesuaikan dengan penemunya, yakni Alfred Russel Wallace. Di kalangan ilmuwan, sosok pria asal Inggris itu  memang sangat dikenal. Hal itu disebabkan ia adalah seorang naturalis yang secara bebas memahami teori evolusi dari seleksi alam bersama Charles Darwin.

Lebah jumbo itu pertama kali ditemukan Wallace saat melakukan ekspedisi di Maluku Utara pada tahun 1858 lalu. Seperti dilansir Earther Gizmodo, Jumat 22 Februari 2019, Wallace mendeskripsikan lebah temuan itu sebagai serangga besar seperti tawon yang memiliki rahang besar seperti kumbang rusa.

Terakhir kali, lebah raksasa itu ditemukan ahli entomologi, Adam Messer pada 1981. Ketika itu, Adam mengatakan berhasil mengamati perilaku lebah itu di sejumlah pulau kecil.

Sejak saat itu, Megachile pluto tak ditemukan lagi keberadaannya di kawasan itu. Tak ada pihak yang bisa memastikan kenapa kondisi itu terjadi. Lebah raksasa itu seolah 'menghilang' dari permukaan bumi.

Akhirnya, lebah jumbo itu kembali ditemukan pada Januari lalu, saat sekelompok peneliti mengunjungi Maluku Utara. Lebah itu ditemukan fotografer Clay Bolt dan ahli entomologi Eli Wyman.

"Kami tidak yakin bagaimana kami melakukannya," kata Bolt, dilansir viva.

Hanya ada sedikit informasi mengenai sejarah alam lebah. Salah satunya, hewan ini rawan berpindah-pindah, karena sulit sulit menemukan habitat yang cocok untuk dihuni dan dibangun sarang.

Sebelum berangkat, Bolt berhasil menambahkan Wallace pada 25 spesies paling dicari di Global Wildlife Conservation's Search for Lost Species. Program ini berusaha mendanai ekspedisi untuk menemukan spesies yang hilang.

Keduanya juga menemukan bahwa lebah raksasa misterius dijual di e-commerce eBay. Harganya mencapai US$9000. Hal ini pula yang membuat keduanya sangat ingin menemukan Wallace. Karena itu, keduanya memutuskan untuk melakukan penelitian ke Indonesia, khususnya Maluku Utara.

"Kita harapkan dapat mencari tahu bagaimana caranya memproteksi lebah," terang Bolt lagi. ***